Tuesday, July 30, 2013

Rahasia Mencapai Kebahagiaan Kerja

Menjadi pekerja kadang menjadi idaman bagi sebagian orang, dengan asumsi kerja berangkat pagi pulang sore, tiap tanggal muda gajian dan menikmati hasil keringat kerja keras selama sebulan dengan orang-orang tercinta. Bagi mereka cukup sudahlah keindahan dunia bisa mereka rasakan dalam setiap hari demi harinya.
Namun, kenyataan berbanding terbalik kepada para pekerja yang tidak atau kurang dalam menikmati pekerjaannya, sehingga bukan kesenangan yang mereka dapatkan justru malah siksaan yang dirasakan dalam menjalani kehidupan sebagai pekerja. Perasaan seperti Boring? Bete? Jenuh? Mumet? Penat? Butuh suasana baru, rekan kerja baru dan tantangan baru. Ini mungkin keluhan biasa dari para pekerja yang mengalami hal seperti ini. Hal tersebut terjadi mungkin karena mereka sudah bosan dengan pekerjaan, bidang yang tak relevan, rekan kerja yang tak sepaham, dan Big Bos yang arogan.

Akan tetapi bukan berarti itu membuat Anda harus sengsara setiap kali melangkah ke tempat kerja Anda. Karena Anda harus kembali kepada niat awal dalam bekerja, yakni berusaha mencari penghasilan demi diri sendiri maupun keluarga. Jika mau membuka mata, di luar sana banyak orang yang tidak menyukai pekerjaan mereka, tetapi mereka tidak pernah merengek atau mengeluh. Kenapa? Karena mereka tidak membiarkan apa yang mereka tidak sukai mempengaruhi keadaan emosional mereka. Jika Anda ingin menjadi satu bagian dari mereka, ada beberapa cara di bawah yang mungkin bisa bermanfaat dikutif dari artikel Daniel Maulana “10 Hal Rahasia Mencari Kebahagiaan di Ruang Kerja:

  1. Harus Anda akui, tidak semua yang ada di tempat kerja Anda adalah kesuraman. Pasti ada nilai positif di dalamnya. Ya, pekerjaan Anda mungkin membosankan, tetapi perusahaan tetap membayar Anda dengan baik.
  2. Anda bekerja bukan untuk menyenangkan semua orang. Jadi, jangan biarkan Anda menyimpan amarah terlalu banyak demi kesenangan mereka. Jika ada hal yang tidak menyenangkan di perusahaan Anda, sebaiknya diungkapkan saja.
  3. Anda harus memiliki kemampuan menyakinkan atasan Anda untuk menentukan pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan kapasitas Anda. Bukan berarti ini mendikte, tetapi ada baiknya keputusan itu harus melibatkan pendapat Anda sendiri. 
  4.  Makan makanan sehat adalah kunci untuk tetap merasa bahagia dalam bekerja. Nutrisi yang memadai bisa menjadi sandaran besar pada suasana hati Anda.
  5. Jika Anda membenci pekerjaan Anda, bukan berarti Anda harus bertindak seperti pecundang di kantor. Cobalah untuk ramah kepada orang di sekeliling Anda, dengan begitu akan menghangatkan suasana kantor dan membuat Anda nyaman bekerja.
  6. Habiskanlah waktu Anda untuk bekerja dengan giat di kantor. Dengan begitu, atasan Anda akan melihat kontribusi Anda di perusahaan dan mempertimbangkan jenjang karir maupun gaji yang lebih baik. Ini yang Anda harapkan, bukan?
  7. Cobalah berbagi kebahagiaan di kantor Anda dengan tawa dan canda untuk membawa keriangan dalam bekerja. Percayalah, rasa humor menjadi penenang jiwa yang ampuh dalam memberi semangat Anda dalam bekerja dibandingkan apapun.
  8. Ketika Anda menyelesaikan sebuah pekerjaan yang mengharuskan Anda menghabiskan waktu dan tenaga berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, sudah saatnya Anda berikan diri Anda sebuah hadiah. Anda bisa membeli DVD film terbaru atau aksesori baru untuk mobil Anda. Reward yourself, Guys! 
  9. Jangan pernah gentar dengan bentakan atasan Anda. Mungkin Anda melakukan kesalahan yang tidak Anda sadari atau memang itu sudah menjadi karakter kepemimpinannya. Dengan memahami 'kekurangan' atasan, Anda bisa menjadi pekerja yang tidak antipati terhadap tugas-tugas yang dia berikan kepada Anda. 
  10. Merengek dan mengeluh hanya menjadi sumber frustasi. Jika Anda menghadapi masa-masa yang sulit, cobalah untuk mengubahnya dan memperbaiki situasi. Pilih bagian di mana Anda memiliki peranan lebih untuk bertindak lebih baik di perusahaan.

Itulah tips yang mungkin penulis bisa share dengan para jobs seeker maupun para hard worker yang mungkin sedang mengalami masa-masa kurang menyenangkan di tempat kerja, semoga tips-tips tadi bisa bermanfaat dan mampu menumbuhkan semangat kerja serta menciptakan profesionalisme yang tinggi dalam bekerja. Karena ada pepatah yang bilang “Pleasure in the work, that means Perfection in the Job”

Friday, May 3, 2013

Job Interview Tips & Trick

Hanya ingin berbagi pengalaman mengenai bagaimana mengatasi pertanyaan saat Anda melakukan wawancara kerja. Penulis merangkum beberapa tips dan trik sebelum melakukan wawancara kerja ataupun ketika sedang berada dikursi panas tersebut dengan dihujam beberapa pertanyaan yang membuat Anda terkadang kikuk, mulut tertutup, pikiran kalut dan kadang muncul perasaan ciut ketika dihadapkan dengan tatapan mata seorang HRD (Human Resource Department) kantor yang terlihat sangat pintar dan tahu banyak hal tentang diri Anda. Hal-hal seperti inilah yang mesti diminimalisir bahkan kalau bisa dibuang jauh-jauh karena akan merusak karier Anda ke depannya. Tipsnya adalah tetap tenang dan fokus pada niat awal Anda untuk bekerja dan triknya akan penulis paparkan dibawah ini.

So, bagaimana mengatasi beberapa masalah di atas...? Apa trik jitunya...?
  
Wawancara kerja atau lebih familiar dengan sebutan Job Interview ialah sebuah dialog antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancara (interviewee), yang mana dalam dialog ini interviewer memandu percakapan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada interviewee untuk melakukan test atau melakukan evaluasi serta mengidentifikasi kepribadian, kemampuan dan keseriusan para pelamar (Job Seekers).  Maka dari itu pertanyaan dalam sesi interview ini tidak akan lepas dari ketiga masalah yang telah disebutkan.

Sehingga bisa kita ambil kesimpulan apa saja pertanyaan yang akan dilontarkan pihak HRD, manajer ataupun pihak terkait di tempat yang kita dambakan untuk bisa bekerja di sana. Dan inilah beberapa pertanyaan yang biasanya sering dijadikan andalan pihak kantor untuk membuat pelamar panas dingin dalam menjawab.

1. Tell me about yourself! atau identification yourself!

Dalam bahasa Indonesia kita bisa mengartikan "ceritakan pada saya tentang diri Anda". Pertanyaan yang sederhana, namun kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh para interviewee  dalam hal ini. Mereka sering menjawab pertanyaan ini dengan menyebutkan kembali tentang nama, alamat, umur dan segala macam tentang dirinya yang justru itu merupakan jawaban yang failure (gagal). Anda harus lebih bijak memandang dan mencerna pertanyaan, biodata Anda tentunya sudah Anda cantumkan dengan lengkap dalam CV (Curriculum Vitae) dan biasanya ketika wawancara berlangsung. CV Anda sedang berada di tangan interviewer, jadi tidak perlu lagi untuk menyebutkannya. Lalu apa jawaban terbaik atas pertanyaan ini? Jawaban terbaik untuk menjawab pertanyaan diatas adalah ceritakan tentang kepribadian Anda, sistem kerja Anda dan bagaimana trik-trik Anda ketika menghadapi masalah serta mencari solusinya.

Contoh: Saya adalah seorang yang supel dan dapat bekerja sendiri maupun secara tim, saya menguasai beberapa aplikasi komputer diantaranya Ms. Word, Ms. Excel dan Ms. Powerpoint. Saya juga termasuk orang yang periang dan bisa bekerja dalam tekanan. 

2. What are you strengths/weaknesses?

"Ceritakan tentang kelebihan dan kelemahan Anda?"
 
Pertanyaan ini cukup membuat interviewee bingung, karena menilai diri sendiri itu adalah hal yang cukup sulit dilakukan. Bercerita jujur namun kadang bisa dianggap berlebihan sehingga dianggap sombong, namun menjawab secara merendah juga bisa mengurangi poin dan bisa berakibat interviewer berpikir ulang untuk menerima Anda. 

Namun Anda bisa mensiasati pertanyaan ini dengan jawaban yang mewakili kedua poin pertanyaan diatas.

Contoh: Kelemahan saya adalah ketika saya bekerja saya bisa lupa waktu hanya untuk menyelesaikan  pekerjaan dan saya belum mau berhenti ketika saya masih bisa mengerjakan.

3. Why do you want this job?

"Mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini?"  atau "Mengapa Anda melamar kerja di sini?"

Jawaban dari pertanyaan ini bisa saja sangat sederhana, contohnya "karena saya sedang mencari pekerjaan dan perusahaan ini sedang ada lowongan, sebab itulah saya melamar kerja di sini." Namun Anda bisa menilai sendiri kualitas dari jawaban tadi. Lalu apa jawaban yang sebenarnya diinginkan oleh pihak Interviewer, mungkin penulis bisa memberi salah satu contoh jawaban yang bisa meyakinkan bahwa Anda serius untuk bekerja.

Contoh: "Saya selalu berharap untuk bisa bekerja di perusahaan/instansi ini, karena saya menyukai produk dari perusahaan ini. Adalah sebuah kesempatan emas ketika saya bisa berkontribusi untuk mengembangkan perusahaan ini."

Lalu biasanya akan ada pertanyaan yang menggelitik "Baiklah kalau seperti itu, Anda akan senang bekerja di sini tanpa di gaji." Anda bisa menjawab "Saya mencari penghasilan dengan bekerja di perusahaan yang bisa memberikan saya kesenangan dan membuat saya merasa betah serta enjoy dalam bekerja."

4. What should we hire you? 
 
"Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?" atau "Apa yang Anda bisa lakukan untuk membantu perusahaan atau instansi ini?"

Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat beragam, sesuai pada bidang perusahaan yang bersangkutan dan juga tergantung pada keahlian yang dimiliki oleh pelamar. Pertanyaan ini kadang menjebak Anda, karena pihak perusahaan ingin mengetahui keseriusan Anda untuk bergabung dengan institusinya dan akan menuntut Anda untuk membuktikannya ketika Anda telah diterima (accepted). Jawaban yang tepat menurut penulis untuk menjawab pertanyaan ini adalah kembali kepada niat awal dari pelamar dan juga keahlian pelamar. Maka pertanyaan ini penulis rasa tidak akan menyulitkan, namun sebaliknya jika pelamar tidak memiliki keahlian atau keahliannya tidak sesuai. Mungkin disinilah Anda dituntut untuk tetap bisa meyakinkan calon Bos baru Anda, maka penulis coba memberikan contoh jawabannya.

Contoh: 
Interviewer   : 

"Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?"

Interviewee  : 

"Kenapa tidak, saya masih muda/berpengalaman dan saya masih bisa belajar mengenai job desk diperusahaan ini dan itu bisa menjadi sebuah nilai tambah, saya juga bisa kerja keras dan fleksibel dalam membantu menyelesaikan proyek-proyek diperusahaan ini. Saya akan coba berinovasi dengan inisiatif saya untuk terus memajukan perusahaan."

That`s all, itulah empat jawaban dari empat pertanyaan yang sering muncul dalam sesi job interview yang penulis anggap suka membingungkan interviewee berdasarkan pengalaman penulis sebagai interviewer dalam beberapa kesempatan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, penulis sangat mengharapkan komentar, kritik dan saran yang konstruktif untuk tulisan yang lebih baik ke depannya. 

Terimakasih...